Rabu, 31 Januari 2018

LATAR BELAKANG ATTA’HIYYAAT

ADAKAH ANDA TAHU LATAR BELAKANG ATTA’HIYYAAT Serta Mengapa Kita Baca Dalam Solat Kita?
ATTA’HIYYAAT adalah doa yang sangat penting; kita mengulanginya di dalam solat harian kita. Apabila saya mendapat tahu akan kepentingan ini, amat tersentuh hati saya.
ATTA’HIYYAAT sebenarnya adalah sebahagian daripada perbualan antara Pencipta kita Allah SWT dan yang kita kasihi Nabi Muhammad SAW semasa perjalanan Isra’ Mi’raj.
Ketika Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT, dia tidak berkata ‘Assalamualaikum’. Apakah yang seseorang akan berkata apabila dia bertemu Allah? Kita tidak boleh mengucapkan selamat sejahtera kerana semua sumber kesejahteraan adalah melalui Dia.
Jadi Nabi Muhammad SAW berkata:
“Attahiyyaatul Mubaaraka TusSolawaatut toyibaatulillah” (Segala pujian, segala doa dan ibadah hanyalah untuk Allah)
Allah jawab:
“Assalamu Alaika Ayyuhannabiyyu ‘Warahmatullahi Wabarokaatuh” (Salam sejahtera ke atas kamu, Wahai Nabi dan Allah memberi rahmat dan keberkatan).
Untuk ini, Nabi Muhammad SAW menjawab:
“Assalamu ‘Alaina Wa’ala’Ibadillahis So’lihin” (Selamat sejahtera kepada kami dan kepada semua hamba yang baik kepada Allah)
Nota * Nabi Muhammad SAW mengata “kami” dalam jawapan … (dan pada semua hamba yang baik kepada Allah)
Dan mendengar perbualan ini antara Allah dan Rasul-Nya, para malaikat berkata:
“Ash’had’u’an La ilahaillallah Wa Ash’hadu Anna Muhammadun Abd’uhu Wa Rasuuluh”
(Aku bersaksi bahawa tiada siapa yang berhak disembah melainkan Allah Dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya).
SubhanAllah!
Saya kini memahami kepentingan perbualan ini dalam doa harian kita dan bagaimana Solat telah ditetapkan kepada kita.
Apa yang anda fikir perlu anda lakukan dengan ini? Bayangkan jika orang lain membacanya hanya kerana anda. Ingat saya dalam doa anda, Aamiiiin!
Wallahua’lam…
Terima kasih keranaa sudi membaca…
Jangan lupa untuk ‘SHARE’ semoga orang lain pun tahu..
Insha Allah…

Selasa, 10 Januari 2017

KITA

Wanita
```20an : mengancam
30an : macam-macam
40an : terancam
50an : semacam
60an : susah dah nak cam
70an : Bau pun dah masam.```

Lelaki
```20an : bergaya
30an : bercahaya
40an : macam buaya
50an : tak boleh percaya
60an : dah tak bermaya
70an : dah susah nak jumpa
80an : jumpo asyik tanya
" ko siapa...:```

Sahabat2ku:
```Jangan tertipu
dengan usia MUDA
karena syarat Mati
TIDAK harus TUA.```

Jangan terpedaya dengan
```tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati
TIDAK mesti SAKIT```

Jangan terperdaya dengan
```Harta Kekayaaan
Sebab
Si kayapun tidak pernah
menyiapkan Kain Kafan
buat dirinya
meski cuma Selembar.```

```Mari Terus berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
yang mengenalimu dan
Tidak suka dgn Nasihatmu.```

Cukuplah *الله*ِ yang
mengenalimu lebih dari
pada orang lain.

```Jadilah bagai Jantung
yang tidak terlihat,
Tetapi terus berdenyut
setiap saat hingga kita
terus dapat hidup, berkarya```
```dan menebar manfaat
bagi sekeliling kita
sampai diberhentikan
oleh NYA```

Insya Allah.

ASTAGFIRULLAH !!!! JANGAN PERNAH MELAKUKAN INI DI KAMAR MANDI, JIKA TIDAK INGIN MELAHIRKAN TUYUL..WAJIB DI BACA ((TOLONG JANGAN LUPA BAGIKAN ARTIKEL INI DEMI KEMANUSIAAN))

ASTAGFIRULLAH !!!! JANGAN PERNAH MELAKUKAN INI DI KAMAR MANDI, JIKA TIDAK INGIN MELAHIRKAN TUYUL..WAJIB DI BACA ((TOLONG JANGAN LUPA BAGIKAN ARTIKEL INI DEMI KEMANUSIAAN))




 : : : Harus Di baca Buat Yang Suka Mandi Sambil Bernyanyi : : : :


 ".. Mandi/bilik Mandi.. "
Siapa yang suka mandi sambil menyanyi!!!
ada yg sayang nnti bila diamalkan, jomm baca :

Dalam satu hadist, Rasulullah menceritakan bahwa Iblis memohon rumah pada Allah seperti Allah memberi rumah pada anak adam untuk berada di bumi.
 " Ya Allah, Adam serta keturunannya Engkau berikan rumah di bumi, maka berilah juga aku rumah..!! " Kata Iblis... Allah berfirman,, " Rumahmu yaitu bilik mandi atau tandas " (HR. Bukhari)



Dari situlah lalu Iblis juga menggoda tiap-tiap orang yang masuk tempat tinggalnya yang berbentuk bilik mandi..

Godaan iblis beberapa macam serta aneka warna. misalnya menggoda manusia supaya :
1. Berlama-lama didalam bilik mandi
2. Bernyanyi atau berkata-kata
3. Bermain-main air atau suatu hal yang lain (bawa phone mendengarkan musik, ber'facebook')
4. Membisik seorang agar kencing sambil berdiri (sunnah rasul kencing sebaiknya cangkung)
5. Membiarkan pakaian yang kotor tergntung didalam bilik mandi
6. Melupakan seorang untuk berdo'a saat akan masuk atau keluar dari bilik mandi
7. Mengambil wudhu sambil telanjang
8. Mencoret-coret dinding bilik mandi
9. Merencanakan kejahatan
10. Onani/masturbasi didalam bilik mandi, air mani akan bercampur air mani iblis & menyebabkan terlahirlah tuyul.

Maka, waspadalah pada saat dalam bilik mandi atau toilet. Serta tips yang baik yaitu mandi, buang air dan lain-lain sewajarnya saja... lebih cepat lebih baik.

 : : : Do'a Masuk serta Keluar bilik Mandi : : :

*Do'a Saat Masuk Kamar Mandi (WC)
اَللّهُمَّ اِنىِّ اَعُو�'ذُ بِكَ مِنَ ال�'خُبُثِ وَ ال�'خَبَائِثِ

 " ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITSI "
Artinya : Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan.

*Do'a Ketika Keluar bilik Mandi (WC)
اَل�'حَم�'دُ ِللهِ الَّذِى اَذ�'هَبَ عَنِّى ا�'لاَذى وَعَافَنِى

 " ALHAMDULILLAHIL LADZII ADZHABA ANNIL ADZA WA 'AAFANII " ;

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit serta sudah membuatku sehat.

 : : : Manfaat Dari Berdoa Ketika Masuk Serta Keluar bilik Mandi : : :

*Ketika Masuk

Ketika kita mandi atau ingin kencing, tentunya kita dalam keadaan telanjang. Dengan berdo'a, jadi Aurat kita tidak akan terlihat oleh syetan serta jin. Serta dengan berdo'a juga maka kita akan terhindar dari perbuatan buruk.

Kita tidak dapat mengira bilamasa kita akan mati bukan ? mungkin sewaktu-waktu kita mati di bilik mandi. Jika sebelumnya seorang mengucapkan do'a saat bakal memasuki bilik mandi, jadi insyaallah dia mati dalam situasi Khusnul Khotimah.
*Ketika Keluar

Saat ada di bilik mandi pasti kita melakukan suatu hal seperti " BAB, kencing dll " aktiviti tersebut yaitu membuang kotoran yang ada didalam tubuh kita. Maka hendaknya sesudah lakukan itu serta waktu kita keluar dari bilik mandi, kita mengucapkan terimakasih pada Allah SWT karena sudah berikan kita kesehatan serta sudah menghilangkan kotoran serta penyakit dari dalam tubuh kita. Allah akan senantiasa menambah nikmat orang yang mensyukuri nikmat yang ia berikan.

disaat ini Anda miliki 3 pilihan :
1. Anda - Saya akan biarlah tulisan ini tetaplah disini saja...
2. Malaikat - Ingatkan pada teman yang anda kenal... Sebarkanlah..!
3. Syaitan - Tidak usah susah2 menyebarkan tulisan ini... Biarlah saja disini.. Kalau dapat hapus/tutup saja... Mereka tidak perlu membaca tulisan ini.

Selasa, 20 Disember 2016

UMUR UMAT ISLAM TIDAK SAMPAI 1500 H? SEKARANG SUDAH 1437 H

Allahu Akbar...!

Ya Allah...kira2 60 thun lgi dari yg di sabdakan Rasulullah Muhammad SAW...
UMUR UMAT ISLAM TIDAK SAMPAI 1500 H SEKARANG SUDAH 1437 H (2016 Masehi) BERAPA TAUN LAGI?
Tdk terasa kita hidup dipenghujung Zaman Jababiro kata Rasul Zaman itu dibagi 5

1.    1.  Zaman Nubuwwah (Jaman kenabian diawali dr Zaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi  Muhammad SAW)
2.    2. Zaman Khilafah l (dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra)
3.    3. Zaman Al-mulk kerajaan (berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya)
4.    4. Zaman Jababiro (Zaman kebebasan maksiat dimana-mana dan kita hidup di Jaman ini). Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk cakap/dzolim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam banyak ttp bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)... --> Zaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani.     Astaghfirullah...
5.    5.Jaman Khilafah ll (Jaman yg mana suasana seperi pada Zaman Rasuluallah nanti umat Islam akan dipimpin Imam Mahdi. Pd Zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa as jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro).

Para Ulama hadits memprediksi ttg usia umur ummat Islam :

1.    1.Ibnu Hajar Asqalani seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer diindonesia adalah Fathul   Barri Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H
2.    2.Imam As-syuyuthi, Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H
3.    3.Ibnu Hajar Hambali kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H
Allahu Akbar skrg umur umat Islam sudah sampai pd 1437 H.

Hari kiamat tidak ada yg tau termasuk Rasulullah namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi bocoran tdk sampai 1500 H. Kelak diakhir Zaman Alloh SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tersisa hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah).
Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW akan muncul Dukhan (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila yg pertama.

KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
Yang kedua kata Rasulullah SAW,

kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....

Teman2, tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang..........
Mumpung masih ada waktu, mari segera benahi diri, perbaiki kualitI ibadah dan perbanyak amal sholih untuk bekal di akherat nanti....
Wallahu'alam....Sudahkah Siapkah...



Note:
Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur n barat sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! n janji Allah pasti benar n tepat...!
BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia. Diperkirakan kemarau panjang tersebut akan dimulai tahun 2019 hingga 2022. Cadangan air dunia saat ini hanya tersisa 3% saja. Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah keluarnya Dajjal telah sangat dekat. Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari. Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.
Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi. Diikuti dengan semakin minusnya mata air Zughar. Dan yang paling mencengangkan adalah surutnya air di danau Tiberias di Israel sudah sangat mengkhawatirkan.
Sedemikian, sehingga pemerintah Israel sibuk mencari sumber air lain. Salah satunya perencanaan penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya ditandai setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama kurun 3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.
Jika di antara kita ada yang pernah pergi haji dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014, maka insya Allah pernah berjumpa dengan “calon Imam Mahdi” di dekat Ka’bah. Dan hanya orang-orang khusus saja yang mengetahui tanda tandanya. Dan kemunculan Imam Mahdi ini seperti yang pernah di nubuwahkan oleh Rasulullah adalah ditandai wafatnya Raja yang namanya bermakna nama hewan.
Bisa jadi ia adalah Raja Fahd (Fahd: singa). Setelah itu terjadi perselisihan. Dan naik tahta raja yang banyak dosa, kemudian meninggal, kemudian muncul raja yang baik. (Bisa jadi ia adalah Raja Salman). Wallahu a’lam.
Di masa atau setelah masa pemerintahan Raja Salman inilah terjadinya pembai’atan atas Imam Mahdi. Dari pertanda ayat-ayat qauniyah tersebut, kesimpulannya adalah akhir dari fananya dunia ini sudah demikian dekat.
Marilah kita berbuat baik semaksimal mungkin, dan ajaklah setiap berjumpa dimanapun untuk semakin bersungguh sungguh memperbanyak amal akhirat.

Khamis, 1 Disember 2016

SAYANGI DAN CINTAI DIA

Ya Rabb,
sayangi dan cintai dia
taburkan bunga-bunga kesabaran
di sepanjang jalan usia
dan izinkan kami mengarungi hidup bersama
di sisa usia yang Kau limpahkan.

Ahad, 27 November 2016

Masjid Negeri Sultan Abu Bakar JOHOR




Masjid Negeri Sultan Abu Bakar ialah masjid negeri Johor yang terletak di Johor Bahru. Masjid ini telah dibuka dengan rasminya oleh Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar pada 1900. Masjid ini diberi nama Masjid Abu Bakar kerana mengambil sempena nama Almarhum Sultan Abu Bakar Daeng Ibrahim yang telah menitahkan pembinaannya kira-kira dalam tahun 1892 dengan perbelanjaan lebih dari $400,000.

Masjid yang dibangunkan di atas sebuah bukit kecil di tepi Selat Tebrau ini mempunyai 4 buah menara yang menyerupai beberapa buah masjid di negara-negara Asia Barat terutamanya di Mesir. Menaranya berbentuk 2 tingkat bulat di atas dan empat persegi di bawah serta berkubah. Masjid ini boleh memuatkan kira-kira 3,000 umat Islam bersolat.
Seni bentuk bangunan masjid ini telah direka oleh Tuan Haji Mohamed Arif bin Punak di bawah penguasaan jurutera Yang Berbahagia Dato' Yahya bin Awalluddin. Masjid ini juga merupakan mercutanda yang membuktikan bahawa jurutera-jurutera Melayu juga berkeupayaan membina bangunan-bangunan besar yang indah dan kukuh seperti di Eropah danTimur Tengah pada hujung abad ke-19.
Bangunannya empat persegi dan banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri bina Islam. Masjid ini berbentuk bujur sangkar dengan 4 buah anjung yang masing-masing mempunyai menara kubah.


Asal Penciptaan Langit & Bumi Menurut al-Quran

Asal Penciptaan Langit & Bumi Menurut al-Quran

Bolehkah dijelaskan proses penciptaan alam semesta menurut al-Quran!


Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Prinsip penting yang perlu kita kedepankan ketika membahas masalah azali (kejadian masa silam) atau masalah ghaib secara umum adalah tidak memberikan rincian tanpa bukti dan dalil yang shahih. Sebatas teori, tidak boleh dijadikan acuan. Karena Allah tidak akan menanyakan masalah ghaib yang kita tidak tahu dan yang tidak disebutkan dalam dalil.
Karena Allah ta’ala mencela memberikan komentar tentang masalah ghaib, yang tidak memiliki bukti.
Diantaranya masalah proses penciptaan alam semesta. Dalam al-Quran, Allah hanya memberikan keterangan global dan tidak rinci. Hanya dengan mengetahui secara global, tanpa menggali yang lebih rinci, itu sudah cukup bagi seorang muslim.
Allah tegaskan dalam al-Quran,
مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ
Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri (QS. al-Kahfi: 51)
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,
فأما الأيام الستة التي خلق الله فيها السموات والأرض فهي غيب لم يشهده أحد من البشر، ولا من خلق الله جميعاً
Rentang 6 hari yang Allah jadikan waktu penciptaan langit dan bumi, sifatnya ghaib. Tidak ada satupun manusia yang menyaksikannya, tidak pula makhluk Allah semuanya. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 190003)

Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Quran

Allah ta’ala menceritakan proses penciptaan alam semesta dalam al-Quran. Ada yang bersifat global dan ada yang lebih rinci.
Dalam penjelasan global, Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Allah tegaskan hal ini di tujuh ayat dalam al-Quran. Diantaranya,
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy. (QS. al-A’raf: 54).
Allah juga berfirman di surat al-Furqan,
وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ
Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan Aku tidak merasa penat. (QS. Qaf: 38).
Keterangan lainnya Allah sebutkan di surat Yunus (ayat 3), Hud (ayat 7), al-Furqan (ayat 59), as-Sajdah (ayat 4), dan al-Hadid (ayat 4).
Disamping penjelasan global, Allah juga memberikan penjelasan lebih rincin, di surat Fushilat (ayat 9 sampai 12), Dia berfirman,
قُلْ أَإِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَاداً ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ*
Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. (9)
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ*
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-ganang yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (10)
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِين*
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (11)
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12).

Makna Kata “Hari”

Selanjutnya, kita akan memahami makna kata ‘hari’ yang disebutkan dalam berbagai ayat di atas.
Ar-Raghib al-Asfahani mengatakan,
اليوم -في لغة العرب- يعبر به عن وقت طلوع الشمس إلى غروبها، وقد يعبر به عن مدة من الزمان أي مدة كانت
Kata ‘hari’ – dalam bahasa arab –, boleh digunakan untuk menyebut rentang waktu antara terbit matahari hingga terbenamnya. Boleh juga untuk menyebut rentang waktu tertentu. (al-Mufradat, hlm. 553).
Karena itulah, ulama berbeda pendapat dalam memahami kata ‘hari’ terkait proses penciptaan alam semesta.
Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa anNihayah menyebutkan perbedaan pendapat ulama tentang makna ‘hari’ dalam ayat di atas. Beliau menyatakan ada dua pendapat ulama tentang makna kata ‘hari’ terkait penciptaan langit dan bumi,
Pendapat Pertama, maknanya sebagaimana makna hari yang dikenal manusia, dimulai sejak terbit matahari hingga terbenamnya matahari. Ini merupakan pendapat jumhur (mayoritas) ulama.
Pendapat Kedua, bahwa satu hari dalam proses penciptaan alam semesta itu seperti 1000 tahun dalam perhitungan manusia. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan dari Ibn Abbas, Mujahid, ad-Dhahak, Ka’b al-Ahbar, dan pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad sebagaimana keteragan beliau dalam ar-Rad ‘ala al-Jahmiyah. Pendapat ini pula yang dinilai kuat oleh Ibnu Jarir at-Thabari. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/15).
Diantara ulama yang berpendapat bahwa satu hari sama dengan seribu tahun adalah al-Qurthubi. Beliau mengatakan dalam tafsirnya,
في ستة أيام” أي من أيام الآخرة أي كل يوم ألف سنة لتفخيم خلق السماوات والأرض….
Dalam waktu 6 hari, maksudnya adalah hari di akhirat, bahwa satu hari sama dengan 1000 tahun, karena besarnya penciptaan langit dan bumi. (Tafsir al-Qurthubi, 7/219)

Bumi atau Langit Dulu?

Ada dua hal yang perlu dibedakan terkait proses penciptaan langit dan bumi, pertama, mengawali penciptaan (Ibtida al-Khalqi) dan kedua, penyempurnaan penciptaan (Taswiyah al-Khlqi).
Di surat Fushilat ayat 9 hingga 12 di atas, Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu sebelum langit. Sehingga, secara Ibtida al-Khalqi, bumi lebih awal dibandingkan langit. Namun penyempurnaan bumi (Taswiyah al-Khlqi), baru dilakukan setelah Allah menciptakan langit.
Ketika menafsirkan surat Fushilat di atas, Ibnu Katsir mengatakan,
فذكر أنه خلق الأرض أولا لأنها كالأساس، والأصل أن يُبْدَأَ بالأساس، ثم بعده بالسقف، كما قال: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ
Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu, karena bumi ibarat pondasi. Dan pertama kali, harusnya dimulai dengan pondasi. Kemudian setelahnya adalah atap. Sebagaimana yang Allah firmankan,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian, kemudian Dia berkehendak (beristiwa) menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit (al-Baqarah: 29
Ibnu Katsir melajutkan dengen menjelaskan firman Allah di surat an-Nazi’at,
أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا وَالأرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا مَتَاعًا لَكُمْ وَلأنْعَامِكُمْ
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, ( ) Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, ( ) dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. ( ) Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (30) Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. ( ) Dan gunung-ganang dipancangkan-Nya dengan teguh, ( ) (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS. an-Nazi’at: 27 – 33)
ففي هذه الآية أن دَحْى الأرض كان بعد خلق السماء ، فالدَّحْيُ هو مفسر بقوله: { أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا } ، وكان هذا بعد خلق السماء، فأما خلق الأرض فقبل خلق السماء بالنص
Dalam ayat ini disebutkn bahwa Dahyu al-Ardi (penyempurnaan bumi) dilakukan setelah menciptakan langit. Bentuk ad-Dahyu, ditafsirkan pada ayat, “Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.” Dan ini dilakukan setelah penciptaan langit. Adapun penciptaan bumi, ini dilakukan sebelum penciptaan langit berdasarkan nash (dalil tegas). (Tafsir Ibnu Katsir, 7/165).
Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Ibnu Abbas yang diriwayat Bukhari dalam Shahihnya.
Dari Said bin Jubair bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ibnu Abbas beberapa ayat yang menurutnya bertentangan, diantaranya firman Allah tentang penciptaan langit dan bumi.
Orang ini menanyakan,
Di surat an-Nazi’at (ayat 27 – 30), Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan langit sebelum menciptakan bumi. Sementara di surat Fushilat (ayat 9 – 12) Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi sebelum menciptakan langit.
Jawab Ibnu Abbas,
خلق الأرض في يومين، ثم خلق السماء، ثم استوى إلى السماء، فسواهن في يومين آخرين، ثم دَحَى الأرض، ودَحْيُها: أن أخرج منها الماء والمرعى، وخلق الجبال والجماد والآكام وما بينهما في يومين آخرين، فذلك قوله: {دَحَاهَا} وقوله { خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ } فَخُلِقت الأرض وما فيها من شيء في أربعة أيام، وخلقت السماوات في يومين
Allah menciptakan bumi dalam 2 hari, kemudian Dia menciptakan langit. Kemudian dia beristiwa ke atas langit, lalu Allah sempurnakan langit dalam 2 hari yang lain. Kemudian Allah daha al-Ardha (menyempurnakan bumi). Bentuk penyempurnaan bumi adalah dengan Dia keluarkan dari bumi mata air, tumbuh-tumbuhan, Allah ciptakan gunung, benda mati, dataran tinggi, dan segala yang ada di antara langit dan bumi, dalam 2 hari. Itulah makna firman Allah, “Bumi dihamparkannya.” Sementara firman Allah, “Dia menciptakan bumi dalam 2 hari.” Diciptakanlah bumi dan segala isinya dalam 4 hari dan diciptakan semua langit dalam 2 hari. (HR. Bukhari secara Muallaq sampai al-Minhal, 16/85).
Kesimpulan dari keterangan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma,
Allah menciptakan bumi 2 hari belum sempurna dan belum ada isinya. Kemudian menciptakan semua langit dalam 2 hari, dan terakhir Allah mengisi bumi dengan tumbuhan, gunung, benda-benda dalam 2 hari.
Allahu a’lam.


Isyarat Umur Bumi dalam Al-Qur'an

Sungguh mulia kata-kata dalam Al-Qur'an. 
Tidak hanya arti kata-katanya yang tinggi, penggunaan bahasa yang tepat, 
kata-kata dalam Al-Qur'an juga tersusun dalam susunan sistematis dan cermat. 
Satu contoh dari sekian banyak contoh adalah 
isyarat Al-Qur'an dalam menjelaskan umur bumi serta alam semesta ini. 
Bagaimanakah Al-Qur'an menceritakan tentang perihal tersebut tersebut ? 
dan bagaimanakah sistematika rinciannya ?
                                              
Seperti kita ketahui bersama bahwa Al-Qur'an merupakan firman Allah SWT. 
yang mulia. Dalam Al-Qur'an Allah SWT. 
tidak pernah menyebut kata 'bumi' lebih dulu dari pada 'langit' dalam setiap firman-Nya, 
Allah SWT. selalu menyebut kata 'langit' lebih dahulu dari 'bumi'. 
Seperti pada contoh firman di bawah ini :
 "Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi 
dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, 
kemudian Dia berkuasa di atas 'Arsy. 
Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya 
seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. 

Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS. Al-Sajdah 32:4) 


Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kamu kafir 
kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa 
dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? 
(yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam" 

(QS. Al-Fushshilat 41:9) 


Itu adalah satu firman dari banyak firman Allah SWT. 
dalam Al-Qur'an yang memposisikan kata 'langit' sebelum 'bumi'. 
Lalu, mengapa Allah selalu mendahului kata' langit' dari pada 'bumi' 
dalam setiap firman-Nya? ternyata setelah menelusuri 
dan mengaitkan antara fakta dengan Al-Qur'an, 
maka menemukan keterkaitan yang sangat mengejutkan 
sekaligus membuat takjub. Betapa tidak, ternyata menurut penelitian ilmuwan, 
umur alam semesta atau disebut 'langit' dalam bahasa Al-Qur'an memang lebih 'tua' dari bumi. 

Berikut rinciannya.
Analogi : Allah SWT. menciptakan langit dan bumi dalam enam masa (QS.Al-Sajdah 32:4), serta menciptakan bumi sebagai tempat tinggal dalam dua masa (QS. Fushshilat 41:9). Menurut para ahli Geologi, meninjau dari batuan meteorit tertua, perkiraan umur bumi adalah sekitar 4,56 × 109 tahun. Kembali ke Al-Qur'an jika umur langit 6 masa dan umur bumi 2 masa, maka perbandingannya adalah 6 : 2 = 3 : 1, jadi umur alam semesta dapat kita cari dengan cara yaitu 4,56 × 109 × 3 = 13,68 × 109tahun. Itu adalah perhitungan umur umur alam semesta atau 'langit' versi Al-Qur'an.



Fakta : Versi sains modern menyatakan tentang sebuah teori bernama Big Bang yang menyebutkan bahwa umur alam semesta 13,7 × 109 tahun. Angka tersebut hampir mendekati angka perkiraan umur alam semesta versi Al-Qur'an. Subhanallah, apakah ini suatu kebetulan ?



Terdapat selisih 20 juta tahun antara perhitungan sains modern dengan Al-Qur'an. Namun, perbedaan ini bukanlah menjadi suatu selisih yang signifikan. Dan kita boleh menyimpulkan bahwa Al-Qur'an merupakan sumber kajian dan pedoman yang sangat Akurat. Wallahu'alam Bissawab.


Translate